Selasa, 07 Mei 2019

PANGERAN YANG TAK BAHAGIA
Oleh: Zahyani Annisa Issaura

Alkisah, di suatu kerajaan antah berantah, hiduplah seorang pangeran yang gagah perkasa, cerdas, tampan, hebat dalam berkuda, serta pintar dalam memanah, bernama Pangeran Arkara. Pangeran ini merupakan pewaris kerajaan. Dengan kemampuan yang ia miliki, pangeran ini banyak membuat puteri-puteri dan gadis-gadis jatuh cinta padanya. Sayangnya dia belum memiliki pilihan, siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya kelak.

Di suatu hari, kerajaan mengadakan pertandingan balap kuda yang meriah, mengundang banyak kerajaan-kerajaan lain, bahkan kerajaan yang di luar pulau sekalipun ikut menghadiri. Selama pertandingan balap kuda berlangsung, salah seorang puteri dari kerajaan luar pulau, ikut mengisi acara, dengan membacakan sebuah puisi. Konon katanya, puteri kerajaan ini, merupakan putri mahkota, pewaris kerajaan. Cerdas, cantik, tutur katanya halus, humoris, ramah dan sangat pandai membuat puisi. Pangeran Arkara terkesima dengan puisi yang dibacanya. Sastra yang luar biasanya, kagumnya dalam hati. Sebelum pertandingan balap kuda selesai, Pangeran Arkara berniat untuk berkenalan dengan puteri Pembaca Puisi tadi, karena ia termasuk salah satu yang mengagumi sastra. Tapi terlambat, Puteri tersebut sudah kembali pulang dengan kapal besar menuju Kerajaanya di luar pulau, sangat jauh, butuh kurang lebih satu minggu untuk kesana.

Pangeran Arkara tak kehabisan akal. Kala itu burung merpati adalah pengirim surat terbaik. Pangeran pun menulis surat, sebagai perkenalan diri, dan berniat bertukar wawasan sastra dengan puteri tersebut. Satu minggu tak ada balasan, dua minggu kemudian baru tiba surat balasan. Namanya Puteri Zanira, dan benar seperti yang diceritakan banyak orang, bahwa Puteri Zanira adalah pewaris kerajaan luar pulau nun jauh disana. Benar juga, bahwa Puteri Zanira, cerdas, humoris dan ramah. Berbulan-bulan, Pangeran Arkara dan Puteri Zanira berkirim surat. Setiap dua minggu sekali, burung Merpati datang membawa surat balasan. Mereka saling berbagi cerita banyak hal, tentang sastra, tentang kehidupan kerajaan, tentang masa depan yang sama-sama sebagai pewaris tahta.

Walau belum pernah dengan jelas melihat wajah Puteri Zanira, tapi karena sering berkirim surat dan berbagi cerita, Pangeran Arkara merasa dekat dengan Puteri Zanira, bukan hanya itu, ia juga telah jatuh cinta dengan Puteri Zanira, dan merasa bahwa Puteri Zanira juga memiliki perasaan yang sama dengannya. Tapi, beberapa minggu ini, ada yang aneh dengan Putri Zanira. Balasan suratnya selalu terlambat hadir. Isi dalam suratnya juga tidak seperti dahulu, sekarang Puteri Zanira terkesan lebih pelit dalam menulis, isi suratnya hanya sekedar pesan singkat. Pangeran Arkara yang terlanjur jatuh cintapun heran, dia mulai menanyakan kenapa sikap Puteri Zanira tidak sehangat dulu. Balasan terakhir Puteri Zanira sangat menohok hati, ternyata Puteri Zanira merasa bahwa hubungan antara ia dan Pangeran Arkara sudah terlalu jauh, dan itu tidak baik untuk seorang pangeran dan seorang puteri pewaris kerajaan. Tapi, Pangeran Arkara buta hati. Ia salah menangkap maksud dari Puteri Zanira, ia malah berniat melamar Puteri Zanira. Malangnya, surat tersebut adalah surat terakhir, karena Puteri Zanira tidak pernah membalas surat-surat dari Pangeran Arkara lagi. Lamaran Pangeran Arkara tertolak. Karena peraturan kala itu, jika ada surat lamaran datang, dan dalam satu bulan tiada balasan, berarti lamaran tersebut tertolak.

Ayahanda Pangeran Arkara yang sudah tua, harus segera digantikan posisinya. Beliau menjodohkan Pangeran Arkaa dengan anak kerabatnya, yang bernama Nirapu. Akhirnya, Pangeran Arkara menikah dengan Nirapu, pesta pernikahan berlangsung selama tujuh hari tujuh malam.

Kabar pernikahan Pangeran Arkara dan Nirapu, terdengar oleh seantero negeri, pun terdengar oleh Puteri Zanira. Puteri Zanira sangat bahagia mendengar kabar tersebut. Karena akhirnya Pangeran Arkara berhasil mengikhlaskan perasaan cinta kepada Puteri Zanira dan menikah dengan Dirapu. Selama ini, Pangeran Arkara terlalu berlebihan menanggapi Puteri Zanira. Puteri Zanira memang terkenal ramah dan humoris, banyak yang menyenangi beliau. Jadi, keramahan bukan pertanda cinta dari Puteri Zanira. Puteri Zanira tidak sama sekali menaruh perasaan kepada Pangeran Arkara, ia hanya menganggap Pangeran Arkara sebagai seorang sahabat karib, tidak lebih. Cinta Puteri Zanira sudah terlebih dahulu jatuh kepada seorang sahabat yang juga sudah dianggap kakak olehnya sejak lama. Sosok yang lebih nyata bagi Puteri Zanira, terlihat raganya, terdengar suaranya, nampak senyumannya, dan jelas sapaanya. Logis bagi Puteri Zanira dalam menaruh rasa, tidak mungkin baginya sosok yang jauh dan sangat berbeda budaya, tidak mungkin baginya ada cinta tanpa betegur sapa, tanpa melihat wajah. Maka, setelah membaca pernyataan cinta dari Pangeran Arkara, Puteri Zanira, langsung memutuskan komunikasi mereka. Sulit baginya melanjutkan komunikasi, ragu baginya menerima cinta dari Pangeran Arkara, baginya cinta Pangeran Arkara hanya perasaan semu belaka, yang dapat memudar sering berjalannya waktu. 

Begitulah kisah cinta antara Pangeran Arkara dan Puteri Zanira. Bukan antara, tapi kisah cinta Pangeran Arkara kepada Puteri Zanira, karena Puteri Zanira tak pernah cinta kepada Pangeran Arkara. Malangnya Pangeran Arkara yang dikira Puteri Zanira sudah bahagia bersama Nirapu, ternyata tidak semudah itu. Tidak semudah itu bagi Pangeran Arkara, sampai saat ini ia belum dapat mencintai Nirapu sepenuhnya. Entahlah apa yang diharapkan pangeran yang tak bahagia itu, mungkin pernikahan Puteri Zanira kelak yang akan menggugurkan semua rasa cintanya. Ya, tunggu saja. Waktu yang berjalan dan mengabarkan segalanya.

Senin, 08 April 2019

DAURAH MARHALAH (DM) 2 KAMMI KABUPATEN BANDUNG (KKB)

Walau sudah angkatan tua atau bahkan angkatan expired, tapi ntahlah kekuatan apa yang mendorong saya untuk akhirnya mendaftarkan diri untuk ikut DM 2 KKB. Tanggal 7 Februari saya akhirnya mendaftarkan diri, tanggal 26 Februari mengirimkan segala pemberkasan, walau sempat agak kesulitan menunggu respon dari Murobbiyah (Mentor Akhwat), akhirnya berkas itu dikirim. 

Tugas selanjutnya membuat resensi buku Mantuba (Manhaj Tugas Baca) dan membuat makalah dengan tema "Aktualisasi Gerakan KAMMI di Era Disrupsi", tema yang lumayan antik menurutku, karena sejujurnya aku baru tahu istilah era disrupsi kala itu. Dengan mendapat Sub topik Filosofi Gerakan KAMMI, aku mulai mencari-cari judul yang tepat untuk makalah itu. Resensi buku, aman. Karena di bulan Agustus 2018, aku sudah pernah membuat resensi buku "Menuju Jamaatul Muslimin" untuk ikut DM 2 Bandung, tapi karena suatu acara yang mengharuskan aku ke Baduy, akhirnya DM 2 Bandung itu tidak jadi kuiikuti.

Akhirnya, H-3 hari pengumpulan tugas, baru selesai. H- berapa jam ditutup, akhirnya aku sidang makalah di Sekre Kamda Bandung. Semua berjalan lancar, dengan banyak revisi dari penguji sidang.

Alhamdulillah aku lulus di tahap terakhir. Namaku di publish di instagram KKB sebagai salah satu peserta dari 50 orang peserta DM 2 KKB seluruh Indonesia.

Dari tanggal 2 - 7 April aku ikut DM 2 KKB. Drama pertama ketika berangkat DM 2 dimulai, ketika aku naik angkot sekitar jam 16.30 WIB menuju Lembang, karena tempat DM 2, Padepokan Madani itu ada di daerah Lembang. Sore itu hujan, dengan dua jinjingan yang berat, aku terus menunggu angkot berhenti di terminal Lembang, tapi karena tidak jeli dan tidak bertanya, angkot Lembang terus berjalan dan akhirnya kembali ke tempat semula ketika aku naik. Pengen nangis rasanya. Hari sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB, padahal perkiraanku tadi aku akan sholat Magrib di tempat DM 2, walhasil aku sholat Magrib di Masjid Terminal Ledeng.

Setelah sholat magrib, aku mulai jalan lagi, naik angkot Lembang dan harus turun di alun-alun. Setelah di alun-alun aku memesan Grab bike, menuju Padepokan Madani, yup, drama kedua! Sekitar jam 19.00 WIB, aku naik Grab Bike, yang jalannya jauh, gelap, dan jalannnya jelek ke sekitar perkampungan. Ketika sudah sampai, di titik yang dituju, mamang Grab kebingungan karena tidak melihat adanya Pondok di sekitar tempat berhenti itu, akhirnya akupun bertanya ke warga sekitar, ternyata salah, dan akhirnya harus mutar ulang,karena tempatnya jauh, ada di daerah Punclut.  Ada cerita yang ketinggalan, uangku ketika menuju Padepokan Madani itu ada sekita 75 ribu, habis 10 ribu bayar angkot Lembang yang mutar ulang, 50 ribu buat beli OVO. Jadi tinggal 15 biru, yang akhirnya uang 15 ribu itu aku berikan kepada mamang yang rela nganterin aku lagi ke daerah Punclut, soalnya kalau pesan ulang, mamang itu tidak mau wkwkwk uangku habis.

Akhirnya, Alhamdulillah, aku akhirnya sampai juga ke Padepokan Madani. Ternyata di luar dugaan, tempatnya sangat bagus, kalau kata panitia ini adalah acara DM termewah se-Indonesia, aku merasa Allah sayang banget sama kita para peserta hehe. Malamnya acara pembukaan DM 2 dengan stadium generale oleh mantan ketua BEM ITB, Kang Yusuf. Langsung dengan acara peresmian dan kontrak belajar, hari pertama jam 12 malam kami tidur.

Diikuti oleh hari kedua, ketiga, keempat dan kelima. Hari-hari yang seru, menyenangkan, menegangkan, kadang membosankan karena materi hehe manusiawi ya, melelahkan, tapi tentu sangat menjadi pengalaman berharga. Di DM 2 aku tahu, ternyata aku sangat senang tampil di depan orang banyak. Sudah tidak ada lagi rasa gugup seperti dulu. Bicaranyapun sudah lancar di depan banyak orang, aku sampai tidak percaya sama diriku sendiri, yang tiba-tiba bisa begini. FGD berkali-kali aku ikuti dengan semangat, berpikir kritis dan memberi gagasan kemudian mempresentasikan hasil FGD didepan semua peserta dan panelis. Sesi tanya jawab, yang membuatku harus mempertahankan setiap argumen di depan peserta atau panelis, aku tidak menyangka seberani itu hehe, karena biasanya kalau presentasi itu aku suka baca dan kalau ditanya sering tidak bisa jawab.

Hari terakhir aku mendapatkan kesempatan presentasi makalah (Alhamdulillah berarti makalahnya mending dariyang lain, lagian udah bikin skripsi masa makalah ga bisa hhe) ini juga aku nyangka bisa menyampaikan makalah dengan baik, dalam waktu 5 menit semua terbahas sampai kesimpulan, dan aku tidak membaca terus seperti biasa. Oaaaah, DM 2 memberi banyak energi baru untukku.

Di DM 2 KKB, aku mendaptkan banyak hal. Ada materi-materi yang luar biasa memberi wawasan baru dan membuka pola pikir, ada pemateri yang sangat menginspirasi dengan wawasan dan hafalan rumit yang dia hafal, sebut saja Bang Am, yang mengajar sejarah Indonesia, yang hafal semua nama, dan tahun yang ada di sejarah, beliau luar biasa. Materi terakhir yang benar-benar seru dengan mengangkat tema yang sedang booming di Indonesia akhir-akhir ini yaitu tentang pemilu. Semua materi yang runut, dengan pre-test dan post-test yang selalu ada. FGD tiap hari, presentasi makalah, tanya jawab, debat, seru, bahkan tidak sadar kadang sudah berganti hari hehe.

Jumat, 22 Maret 2019

BERSYUKUR TIDAK LULUS SNMPTN
Oleh: Zahyani Annisa Issaura

5 tahun yang lalu. Hari yang dinanti-nanti banyak siswa di seluruh penjuru Indonesia itu, tiba juga. Aku dan beberapa temanku, sudah siap di depan laptop masing-masing. Bolak-balik membuka website SNMPTN. Padahal aku sendiri sadar, peluangku kecil. Tapi, peluang itupun sudah aku pertimbangkan dengan sangat matang. Tiga pilihan. Dua di IPB dan satu di UNIB (Universitas Bengkulu).

Aku dari dulu sangat ingin kuliah di IPB, apapun jurusannya asal di IPB. Jadi, akhirnya aku memilih jurusan yang sekiranya aku suka dan passing gradenya kecil. Saat itu, aku memilih Meteorologi Terapan-IPB dan IKK (Ilmu Kesejahteraan Keluarga) IPB. Sedangkan, pilihan ketiga Agroteknologi-UNIB, hanya sekedar memanfaatkan kesempatan yang diberi tiga pilihan, formalitas, aku bahkan tak menginginkan kuliah di Bengkulu.

IPB. Sepertinya satu angkatan IPA di SMAku tahu, bahwa aku sangat ingin masuk IPB. Sangat berambisi. Pokoknya SNMPTN tidak lulus, akan berjuang di SBMPTN, tidak lulus juga, akan berjuang di mandiri, itu tekadku, asal di IPB. Aku tahu, Ibuku sebenarnya agak berat aku ambil ketiga pilihan itu. Meteorologi, katanya banyak penelitian ke Gunung, dan jelas Ibuku tidak suka. IKK, jurusan yang tidak jelas, pikir Ibuku, dan Agroteknologi, jurusan asal pilih yang aku sendiri tidak mengerti, gimana Ibuku mau setuju.

Jreng jreng..pukul 4 sore, website bisa terakses. Aku tidak lulus. Harusnya aku biasa saja. Tapi, tidak. Tidak semudah itu menerimanya. Aku menangis. Tangisan yang sangat lama. Mengurung diri di kamar. Aku frustasi ringan sepertinya, aku yang biasa edit gambar di photoshop, melakukan hal gila. Namaku yang tidak lulus, aku edit menjadi lulus di IPB dan aku unggah gambarnya ke Facebook. Banyak orang memberi selamat atas kelulusan palsu itu. Padahal jelas captionnya "Aku frustasi". Itu hanya editan, kenyataanya aku tidak lulus.

Akhirnya, Ibu dan Ayah memanggilku. Kita berbicara bertiga di ruang tamu. Aku bilang ingin mempertahankan IPB di SBMPTN. Sedangkan Ibuku, mengarahkan untuk aku lepas IPB dan pilih jurusan keguruan. Tak apa, tidak kuliah di Bengkulu katanya, asal ambil pendidikan. Dalam hati, aku tidak mau. Aku tidak bisa jadi guru pikirku. Tapi, Ayah bilang, semua bisa dipelajari. Sayang sekali di IPB tidak ada keguruan.

Setelah diskusi panjang, dengan si keras kepala ini, akhirnya aku mengalah. Terpilihlah tiga jurusan baru. Jadi, sebenarnya, cita-cita aku apa, akupun masih bingung kala itu. Pilihan pertama, Teknik Lingkungan-UNAND, kedua, Pendidikan Bahasa Arab-UPI, dan ketiga, Pendidikan Bahasa Inggris-UPI. Berbeda dengan SNMPTN, ketiga jurusan terpilih di SBMPTN, punya pertimbangan masing-masing. Singkatnya, Teknik Lingkungan dipilih karena itu untuk jurusan IPA dan aku mencintai kebersihan. Pendidikan Bahasa Arab dipilih karena aku paling cepat kalau disuruh menghafal percakapan bahasa Arab di kelas, dan Pendidikan Bahasa Inggris dipilih karena sudah kenyang makan bahasa Inggris dari kecil, Ibuku guru Bahasa Inggris, dulu SMP, ikut kelas RSBI yang bukunya bilingual, yah, begitulah.

Setelah, melewati tes SBMPTN, yang membuatku mampir ke daerah Padang, Alhamdulillah, di suatu tanggal yang aku lupa tanggal berapa. Setelah sholat Magrib berjamaah di rumah, aku perlahan membuka website SBMPTN, dan kejutan, LOLOS DI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB-UPI. Ibu langsung menangis terharu, Ayah pun tak kalah terharu. Aku terharu, kaget, campur aduk. Aku menginginkan jurusan itu, bahkan sering kudoakan setelah aku berusaha ikhlas melepas IPB. Tapi, belum sepenuhnya sadar, bahwa aku telah menjadi calon mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab. WOW!

Tentu harga kelulusan ini sebanding dengan perjuangannya. Tidak mudah, sangat tidak mudah. Lelah, penuh air mata. Aku sempat takut tidak kuliah, karena tidak lolos SNMPTN, aku juga sudah lulus di Teknik Lingkungan-UII Yogya, dan membayar uang 10 Juta, untungnya bisa dikembalikan lagi 8 juta. Hhe. Rora..Rora. Aku juga tiap hari belajar untuk SBMPTN, ikut bimbel persiapan SBMPTN, sampai pernah berdarah di dagu akibat lari dan terpeleset, yang berdampak tidak bisa ikut Try Out. Ikut yang kelas SAINTEK, padahal pas SBMPTN ambil IPC, yang berarti SOSHUMnya belajar sendiri, eh, Alhamdulillah, lulusnya di SOSHUM. Luar biasa pokoknya, kalau ingat masa itu.

Hikmahnya, setelah akhirnya, mendapatkan gelar S.Pd. dari jurusan Pendidikan Bahasa Arab-UPI, aku bersyukur tidak lulus SNMPTN. Aku bersyukur kuliah di UPI. Aku bersyukur tinggal di Bandung yang sejuk. Aku bersyukur mengenal dan belajar bahasa Sunda. Aku bersyukur tidak lulus di Meteorologi Terapan-IPB, karena ternyata ada mata kuliah fisika murni, dan aku benci fisika. Padahal dulu, aku sangat menginginkan jurusan itu, hanya karena nama ku, Rora, adalah nama suatu fenomena alam, Aurora, dan sangat ingin bekerja di BMKG. 

Untuk calon mahasiswa, tidak lulus SNMPTN itu bukan akhir. Boleh sedih, boleh kecewa tapi jangan lama-lama. Pasti akan ada hikmahnya. Akan lebih baik, kalau sekarang menyambut yang ada di depan. Persiapkan yang terbaik. Belajar. Ambil hikmahnya. Dan kuncinya Birrul walidain, Ridho Allah ada di ridho orangtua. Yang sampai sekarang orangtuanya belum terlalu setuju dengan pilihannya, coba dikomunikasikan lagi. Kita memang jangan sampai terpaksa memilih salah satu jurusan karena paksaan orangtua. Jangan. Tapi, kita juga jangan memaksakan kehendak kita, sedang orangtua tidak setuju. Mengalahlah. Turunkan ego. Dulu aku sangat tidak ingin jadi guru, tapi, ternyata orangtuaku, terutama Ibu itu benar, kalau aku suatu saat akan sangat mencintai profesi itu, dan itu terbukti sekarang.

Ibuku pun dulu tidak yakin, kenapa aku memilih bahasa Arab. Tapi, karena aku sudah menurunkan ego, dan mau memilih pendidikan, Ibupun tidak memaksakan kehendak kalau aku harus milih bahasa Inggris (Milih sih tapi pilihan ketiga dan itu kebalik, harusnya Inggris dulu baru Arab). Cara komunikasi dengan baik kepada orangtua itu sangat penting.

Intinya, belajarnya menemukan hikmah dari setiap peristiwa, dari setiap kekecewaan. Karena hikmah itulah yang menjadikan kita semakin cinta kepada Allah, dan bersyukur atas ketetapan-Nya. Suatu saat kamu yang belum berhasil di SNMPTN saat ini pun, akan bersyukur, karena kegagalan ini, membawa ke jalan kesuksesan yang membahagiakan.

Salam Pejuang SBMPTN 2014. Yang pernah sangat kecewa tidak lolos SNMPTN.

Kamis, 07 Maret 2019

KETULUSAN HATI KURA-KURA KECIL
Oleh: Zahyani Annisa Issaura

Di tepi pantai yang bersih dan indah, yang belum terjamah tangan manusia. Hiduplah dengan damai keluarga Kura-Kura. Bapak Kora, adalah Ayah Kura-Kura yang menikah dengan Bu Ruka, Ibu Kura-Kura, memiliki seorang anak yang masih kecil yang bernama Kuka.

Kuka, si Kura-Kura kecil, sangat senang bermain di tepi pantai. Kadang-kadang Kuka membantu Ibu dan Ayahnya bekerja. 

Suatu hari, Kuka mendengar tangisan di tepi pantai. Kuka penasaran dengan sumber tangisan itu, dia kemudian mencari asal suara tangisan tersebut. Terlihat seekor umang-umang kecil sedang menangis di balik batu besar. Tapi, anehnya umang-umang itu tidak mempunyai cangkang, sehingga badannya terlihat sangat kecil.

"Wahai, Umang-Umang, kenapa kau menangis? Ada yang bisa kubantu?" tanya Kuka padanya.

"Aku, kehilangan cangkangku. Padahal itu adalah pelindung bagiku. Tanpa cangkang itu, aku bisa mati kepanasan sebelum sampai kerumahku. Huhuhu" jawab umang-umang sambil tersedu.

"Baiklah, sekarang kamu lebih baik beristirahat di rumahku, aku akan pergi mencarikan cangkangmu" kata Kuka dengan yakinnya.

"Wah, terimakasih kura-kura atas ketulusan hatimu membantuku" umang-umang tersenyum bahagia.

Setelah mendapat izin oleh kedua orangtuanya, Kuka kecil pergi menyusuri pantai, berharap segera bertemu dengan cangkang yang cocok dengan umang-umang kecil.

Sudah hampir seharian dia mencari, dan akhirnya cangkang itu ketemu. Kuka sangat senang, sekaligus kebingungan, ternyata dia sudah sangat jauh dari rumahnya, kalau pulang sekarang, dengan jalannya yang lambat, Kuka pasti akan kemalaman dan itu lebih membahayakan. Kalau berenang mungkin akan lebih cepat, tapi sayangnya Kuka belum pandai berenang.

Kuka kecil kebingungan, tiba-tiba dari tepi pantai, seekor penyu besar menyapanya. 

"Hai Kura-kura kecil, kenapa kamu terlihat bingung?" tanyanya.

"Aku ingin pulang, tapi ini sudah petang, jalanku lambat, pasti aku akan kemalaman sampai rumah, kalau berenang, aku belum pandai".

"Begitu, aku bisa membantumu, sekarang naiklah ke pundakku, aku akan membawamu ke rumahmu sebelum malam tiba" kata Paman Penyu itu.

Betapa senang hati Kuka, bukan hanya karena bisa pulang dengan cepat, tapi dia bisa berenang di laut lepas. karena selama ini, orangtuanya jarang mengajaknya ke dalam laut, sedangkan ia sendiri belum pandai berenang.

Whuussssssh.

"Yeayyyy, aku berenang dengan cepat. Aku berenang dengan cepat. Terimakasih paman penyu", teriak Kuka dengan senangnya.

Akhirnya Kuka sampai dirumahnya. Dia sangat berterimakasih kepada paman Penyu, yang telah mengantarnya, dan membuatnya senang.

"Sama-sama, Kuka. Paman pulang, ya. Sampai jumpa lagi", kata Paman Penyu.

Kukapun menyerahkan cangkang yang telah ia dapatkan kepada umang-umang. Umang-umang sangat senang. 

Keesokan harinya, sebelum umang-umang pergi, dia bertanya kepada Kuka.

"Kuka, dengan apa aku bisa membalas kebaikanmu? Kamu sudah sangat tulus membantuku."

"Tidak perlu wahai umang-umang, aku sungguh bahagia bisa membantumu. Karena dengan membantumu, aku juga memperoleh bantuan yang lain, dan aku sangat bahagia karena itu" jawab Kuka berseri-seri.

Umang-umang pun pulang kerumahnya. Kuka juga kembali bermain di tepi pantai seraya membantu kedua orangtuanya. Hatinya diliputi kebahagiaan, karena ternyata membantu orang lain itu menyenangkan, dan Kuka yakin paman penyu juga berpikiran seperti itu.
TAMAT.

Hikmah: Bantulah orang lain disaat mereka membutuhkan bantuanmu. Bantulah tanpa mengharapkan balasan. Karena yakinlah, ketika kamu kesulitan, akan ada juga orang lain yang membantumu.

Rabu, 06 Maret 2019

PIANIS DAN KERAJAAN AWAN
Oleh: Zahyani Annisa Issaura

Pada zaman dahulu kala, hiduplah yatim piatu bernama Lolita. Dia tinggal di sebuah hutan, ditemani peri-peri kecil yang selalu mencukupi kebutuhannya. Setiap hari Lolita bermain piano, sehingga dia disebut Pianis kecil oleh para peri. Alunan melodi permainan piano Lolita sangat indah, para peri selalu bahagia jika mendengarkan Lolita bermain piano.

Tahun berganti tahun pun berlalu, Lolita kecil tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik. Hatinya lembut, karena selalu memainkan piano. Suatu hari, seorang Dewi Kerajaan awan turun ke bumi dan datang menemui Lolita. Dia merasa kagum atas permainan piano Lolita dan hendak mengundang Lolita bermain piano di kerajaan awan.

Lolita merasa sedih karena dia tidak memiliki gaun yang pantas untuk datang ke kerajaan awan. Sang Dewi akhirnya merubah Lolita dengan kekuatan yang ia punya, dalam sekejap mata, Lolita yang cantik, telah mengenakan gaun berwarna putih, sepatu kaca dihias berlian dan sebuah mahkota cantik. Akhirnya Lolita tidak merasa malu lagi untuk datang ke Kerajaan awan.

Setelah berpamitan dengan para Peri, Lolita segera terbang bersama sang Dewi menuju kerajaan awan. Dari jauh, kerajaan sungguh terlihat megah, berwarna putih, dihiasi awan-awan putih yang cantik.

Sesampainya Lolita di kerajaan awan, sang Dewi menyuruh Lolita untuk beristirahat terlebih dahulu, karena khawatir Lolita masih lelah selama perjalanan. Tapi, Lolita yang lincah, merasa kagum dengan istana kerajaan Awan, berjalan-jalan melihat seluruh penjuru kerajaan awan. Hingga tiba di sebuah ruangan besar paling atas, dengan jendela-jendela lebar yang semuanya terbuka, terdengar alunan musik, dari gitar, harpa, saxofon, dan piano. "Wah, ternyata di kerajaan ini ada juga yang bisa bermain piano", pikirnya. Lolita membuka pintu utama agar bisa masuk kedalam ruangan tersebut, dan setelah Lolita berhasil masuk Lolita langsung menari dengan indahnya. Ntah, sihir apa yang merasukinya. Dia terus menari, hingga seorang lelaki berpakaian mewah, menghentikan permainan pianonya dan menari bersama Lolita. Lama mereka menari, hingga matahari hampir terbenam, sang lelaki menarik tangan Lolita dan mengajaknya keluar dari ruangan tersebut menuju sebuah balkon, tempat yang sangat pas untuk menyaksikan terbenamnya matahari.

"Wah, indah sekali" Lolita berteriak kagum, karena dia belum pernah melihat matahari terbenam seindah itu.

"Kita belum berkenalan, perkenalkan, namaku Adrian, akulah yang mengutus Dewi Tiara untuk mengundangmu ke kerajaanku, suatu kehormatan bagiku, akhirnya dapat bertemu langsung denganmu, Lolita. Karena aku selalu memuji permainan pianomu, aku selau mendengarkannya setiap hari" kata Pangeran Adrian kepada Lolita.

Lolita terpana, dia tidak pernah menyangka bahwa permainan pianonya bisa terdengar sampai kerajaan Awan.

"Suatu kehormatan bagiku untuk memenuhi undangan darimu, wahai Pangen Adrian", kata Lolita seraya menunduk dan mengangkat sedikit gaunnya.

"Aku telah lama jatuh hati padamu, Lolita. Menikahlah denganku, tinggalah di kerajaan awan, dan kita berdua bisa bermain piano bersama setiap hari", permintaan Adrian terdengar tulus.

Lolita terdiam. Dalam hatinya dia sangat senang, akhirnya bisa bertemu dengan pangeran impiannya. Tapi, di satu sisi, dia sangat sedih harus meninggalkan hutan dan para peri yang telah merawatnya dari kecil.

Setelah berpikir lama, Lolita akhirnya mengangguk. "Aku sangat senang, bahwa seorang pangeran kerajaan awan telah jatuh hati padaku. Aku menerima permintaanmu, tapi dengan satu syarat, aku boleh kapan saja mengundang dan memperbolehkan para peri hutan untuk menemuiku disini. Para peri hutan sangat menyukai permainan pianoku, berikanlah izin untuk mereka bisa mendengarkan permainan pianoku, kapanpun mereka mau".

Pangeran Adrian setuju. Akhirnya Lolita menikah dengan pangeran Adrian. Pesta tujuh hari tujuh malam diselenggarakan di kerajaan awan, diiringi musik yang sangat indah setiap harinya. Lolita sangat bahagia, apalagi para peri setiap hari datang mengunjunginya. Akhirnya Lolita sang pianis hidup bahagia selamanya bersama Pangeran Adrian di Kerajaan Awan. TAMAT.

Hikmah: Jangan lupakan budi baik orang lain. Apalagi ketika kita mendapatkan kehidupan yang lebih baik, balaslah perbuatan baik mereka. 

Kamis, 18 Juni 2015

Bismillahirrahmanirrahim
Ramadhan Hari Ke-2
 
                  Ramadhan hari ke-2. Sahabat Hisaan ! Wah H-28 Lebaran nih hhe Yuk ! Perbanyak Taqarrub Ilallah... Banyak caranya, salah satunya dengan membaca Surat Cinta-Nya.Yah, Al-Quran ! Buku pedoman hidup kita :) Kalau yang biasanya Tilawah 1 Hari 1 'Ain, kalau Bulan Ramadhan Tilawah 1 hari 1 Juz. Harus menjadi Hamba Allah yang terus menerus memperbaiki diri,bukan ?? Mudah - mudahan jadi kebiasaan di bulan - bulan selanjutnya. Siapkan Target khatam sahabat ! Kalau setiap sehabis sholat wajib baca 2 Lembar saja, 1 Bulan = 1kali khatam. Kalau baca 4 Lembar setiap habis sholat wajib, 1 Bulan = 2 kali khatam. Kalau 6 Lembar setiap habis sholat wajib, 1 Bulan = 3 kali khatam. Yang mana targetmu...?^_^ ( Khairaatun Hisaan )

Bismillahirrahmanirrahim
Ramadhan Hari Ke-1
 
           Ramadhan Hari ke-1. Kenalin ini sahabat Grafisku. Namanya Khairaatun Hisaan. Dipanggil Hisaan. Hisaan tadi nanya, katanya sudahkah puasa Ana karena Allah ? Atau masih karena duniawi, gengsi, tradisi ? Astaghfirullah. Ya, benar. Jadi takut aku, kalau ternyata niat puasaku, belum sepenuhnya karena Allah. Sehingga nantinya aku hanya mendapatkan haus dan lapar tanpa pahala. Na'udzubillah.
            Yuk, terus perbaiki niat ! Semoga semua amalan kita hanya untuk Allah semata. Hanya untuk menggapai ridho-Nya. Lillah ! Lillah ! Lillah ! Selamat puasa Niat karena Allah yaa ^_^. ( Khairaatun Hisaan )
http://www.arabianrora.blogspot.com